Powered By Blogger

Kamis, 16 Agustus 2012

LEBARAN

Menyiapkan tulisan untuk Lebaran sebenarnya membuat saya sedikit kuatir. Kenapa? Karena rasanya saya bukan orang yang sangat religious. Bukan orang yang nggak pernah lupa sholat, bukan orang yang tinggi pengertiannya akan agama, sehingga sah untuk memberikan ceramah tentang arti Lebaran.
Memulainya sulit, tapi tiba-tiba mampir di otak saya; kalau makna Lebaran buat setiap orang pasti berbeda-beda. Sehingga rasanya nggak ada satu patokan benar atau salah. Ya, nggak?
Untuk beberapa kelompok, Lebaran artinya bisa bersilaturahim dan berkumpul dengan keluarga besar. Keluarga yang pada keseharian susah sekali untuk bertemu karena kesibukan masing-masing. Ada yang melihat Lebaran sebagai puncak dari menahan lapar, haus, emosi selama sebulan penuh. Ada yang mengidentikkan Lebaran dengan makan ketupat. Ada yang memaknai Lebaran dengan hal-hal seperti baju baru, pulang kampung, dapat THR. Bahkan ada yang memandang Lebaran sebagai just another holiday.
Mungkin nggak usah repot untuk pusing-pusing memikirkan apa makna Lebaran untuk orang lain. Rasanya lebih baik untuk bertanya pada diri sendiri, apa sih arti Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri untuk dirimu? Apa sih, yang dicapai setelah berpuasa dan pada akhirnya Lebaran? Apa yang didapat?
Kalau untuk saya, Lebaran itu waktunya untuk bersyukur. Bersyukur masih punya keluarga yang berkumpul saat Lebaran, walaupun sering bikin pusing dengan “keanehan” masing-masing.. Bersyukur masih punya teman yang mengingatkan, walaupun caranya bikin kuping panas saking nyinyirnya. Bersyukur punya teman seperjuangan yang bisa diajak seseruan, walaupun masing-masing punya ke-diva-an yang kadang bikin sakit kepala. Kembali ke fitrah seperti anak yang baru keluar dari rahim ibunya, memperaktekan apa yang kita laksanakan selama sebulan penuh. itu makna lebaran menurut saya. 
Terdengar sedikit menyimpang ya, dari slogan-slogan “Kembali ke Fitrah”, “Mensucikan Diri”, dan sebagainya. Tapi sekali lagi saya ingatkan, bahwa ini sekedar pemahaman atau cara pandang saya pribadi, tentang makna Lebaran. Terlepas dari benar atau salah. Terlepas dari stereotype yang ada.
Tapi yang membuat saya befikir, disaat menjelang hari yang fitri ini, masyarakat kita dibawa terlela dengan suasana keramaian Mall. Coba deh kita jalan2 ke Mall, Mall yang pada hari biasa tidak begitu mbludag tetapi menjelang Lebaran Mall sesak penuh dengan orang-orang berbelanja, dari ujung kaki sampai ujung rambut harus Baru nan indah. Sedangkan orang-orang tidak semampu, hanya mampu memakai baju lebaran tahun sebelumnya. Coba deh kita gunakan duit itu bersedekah atau beramal, masi banyak orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita di luar sana. Dan yang lebih mirisnya lagi, hari pertama taraweh Masjid sesak dengan Jama’anya dan menjelang Lebaran Masjid, jama’hnya Cuma 2-4 shaf. Padahal dihari-hari terakhir bulan ramadhan disitulah hari-hari yang berkah, dimana Malam Lailatul Qadar datang menghampiri kita.
Jakarta 16 August 2012

Rabu, 15 Agustus 2012

DIALOG

"Sudah, sudah jangan engkau pikirkan, mereka adalah cerita hari kemarin, tutup lembaran itu. Memang berat untuk melupakan cerita hari kemarin, jangan engkau terlena, merenung dan sedih seperti ini, bangkit dan tersenyum sebab masi ada cerita hari esok yang mistery, yg belum tentu seperti cerita hari kemarim".
"Mata ku gelap, hati ku galau, kaki ku tak bisa beranjak seakan di tempeli semen beton, tangan ku kakuh, jantung ku berdetak keras, sekeras gumuruh gunung karakatau meletus sebelum menghasilkan anaknya. Tetapi mulutku tak bisu melainkan menciptakan senyum kemengan dan senyum kebahagiaan".
"Sekali lagi, hatiku galau, resah dan gelisah. Malas untuk menghinggapi langkahku. Jantungku berdetak keras, sekeras Gunung Karakatau 26 oktober 1883 sebelum setelah melahirkan Anak Karakatau. Sekali lagi, Rasa Pahit menghantui raga. Tapi bibirku tak bisu, bibirku menciptakan senyum kemenangan malam".  
"Pada saatnya nanti kita semua akan berada pada satu gerbong yang sama, presiden, si kaya dan si miskin, tak ada perlakuan yang istimewa.., kecuali amal ibadah kita semua. "peluklah dirimu sendiri dan berjalanlah diatas rel kebenaran menuju taman firdaus".
 "itu tidak berarti apa-apa, jangan berbalik kebelakang, disana masa suram yang harus tutup lembaran. Makna sebuah uangkapan ada dihati, menghadap kedepan melangkah seribu dan raih mimpi tidur dengan konsep matang, disitulah awal proses kesuksesan" 
 "aku hanya ingin menjadi aku, aku yang selalu apa adanya tapi tak pernah seadanya. Tanpa perlu kau tau ada apanya, karena hidup adalah pelaksanaan kata-kata. Itu saja !" 
 "sejenak saya berbaring, menatap langid-langid kamar, wajahmu terlihat indah tersenyum menghiasi tatapanku, membalas senyum kembali dan kita bersenggamah dengan imajinasi"
 
"butuh waktu berfikir, butuh ruang menggoreskan pena, semua berargumen wajah manis dibalik kebusukan. Pasti akan ada gerbong untuk saya dan kamu"
"terkadang pena tergores kesalahan, kesalahan meminta maaf dari pada tidak sama sekali. Pena tinta darah membuat ruang mistis." 
 "Terbakar kertas tertulis cerita pahit kisah lama. terbayang lagi memory yang pernah dirasa, tapi itu semua sejarah masa lalu. Hari ini lembaran baru telah datang, dan yakin saya dan kamu saling menyayangi"
 "Aku dahulu pernah merasakan kematian beberapa kali…hingga akhirnya kini kumerasakan benar hidup yang itu semua sangat indah…ternyata semua berwarna.. walaupun kadang2 sangat menyayat hatimu..menyayat perasaanmu.. tapi itu semua kusebut warna.. Dan ku realisasikan menjadi sebuah karya..
karya di selembar kanvas dengan sentuhan warna warna dalam hidupku.."
"Akhirnya saya menemukan sebuah jawaban dari kematianku kemarin, semua ternyata berwarnah, walaupun tersabit oleh tajamnya kehidupan, saya tetap menjadi diri saya sendiri"
 " Dari semua cerita, saya memohon maaf, mungkin berat dirimu menerima maaf ini, tapi aku tetap memohon maaf. Saya bukan Nabi, bukan Malaikat. Saya manusia biasa yang ditemani oleh setan-setan yang tidak nampak oleh mata saya"
"Matahari terbit dan terbenam, disisa waktu ini, saya merenung dalam kegelapan, cahaya minim dengan desuran angin dibalik jendela kamar. Maaf, kemarin saya berbuat kesalahan, hari ini sampai kematian memanggilku kembali, cuma ada satu permintaan saya, Ijinkan Saya mencium mata kananmu."
"Terkadang Saya ingin Bisu, tetapi bibirku tetap tersenyum. Dulu disaat kehadiranmu blum nampak, Bibirku Enggang Menampakkan Senyum Manisnya, Saat Ini Saya Tersenyum, Tapi; Apakah nanti dirimu Akan Menemaniku Tersenyum?; Maaf saya Belum Bisa Tersenyum."
"Sayapun Mulai tersenyum Kembali, walaupun masi terkadang Ragu; Kuingin Dirimu Membuatku Tersenyum selamanya"
Jogjakarta 27 February

SELEMBAR KERTAS KUSAM 10 CERITA HITAM


Hitam adalah seorang pemuda yang mempunyai kehidupan yang biasa saja. Ia seorang mahasiswa di sebuah universitas namun ia sangat jarang sekali bergaul dengan teman angkatannya karena ia adalah seorang anak yang pendiam dan mungkin sedikit tervonis autis. Ia mencintai seorang cewek di kampusnya yang bernama violet namun tak bisa mengungkapkannya karena ia merasa tak bisa memberikan apa-apa ke cewek itu dan juga karena violet sudah mempunyai teman kencan yang bernama biru. Ia sering diganggu oleh seorang cowok yang bernama Marun beserta gengnya karena memang selama mereka masuk di kampus itu mereka tak pernah suka dengan sikap hitam yang selalu menjauh dan tak mau berkumpul dengan teman angkatannya.
Suatu ketika ia tervonis oleh dokter yang menyatakan bahwa Hitam terkena suatu virus parah yang mengakibatkan kematian pada dirinya. Ketika itu hanya virus itu yang ada di dalam kepalanya dan sebenarnya penyakit itu masih diragukan ada dalam dirinya karena saat itu ia hanya menguping pembicaraan orang tuanya dan dokter di rumah sakit saja.Lebih parahnya lagi ketika Hitam menanyakan masalah itu di kepada orangtuanya, mereka sama sekali bungkam dan tak mau membahas masalah itu.
Ketika itu iapun mencari tahu tentang penyakit itu dan dia menemukannya di perpustakaan bahwa ada buku tentang itu dan kemudian mulai mempelajarinya. Hingga pada saat ia mencoba memakai terapan perhitungan horoscope,ilmu ramal dan matematika pun ia segera menemukan tanggal kematiannya. Dan mulai detik itulah hanya ada virus dan tanggal kematian saja yang ada di kepalanya. Tak ada lagi keceriaan karena memang pada dasarnya ia bukan tipe orang yang ceria, dan hidup menjadi terasa sangat hampa karena memang sebenarnya dia tak pernah menemukan arti kehidupan, dan hanya menonton senja di gedung tua saja yang bisa ia lakukan selama ini karena memang itulah kebiasaan hitam setiap sore hari, mungkin hanya perbedaan konten di kepalanya saja.
Hari berganti, waktu berputar, dan Hitam masih saja menjalani bulan yang menurut dia adalah hari-hari terakhir menjelang kematiannya, seperti biasa ia menjalaninya dengan biasa saja. Suatu ketika saat ia sedang berjalan kaki, ia melewati sebuah pertengkaran pasangan di pinggir jalan. Mereka saat itu beradu mulut dengan sangat hebat hingga Hitam sedikit menguping tentang pertengkaran mereka, sebenarnya Hitam tidak menggubris adu argumentasi mereka namun ia berhenti berjalan ketika ia menemukan beberapa kata-kata yang menjadi inti pertengkaran bahwa sang cewek ingin meninggalkan cowoknya karena ada seseorang yang lain, namun sang cewek ingin hubungan mereka berakhir dengan indah dan ia juga ingin melakukan suatu hal manis terakhir yang belum pernah mereka lakukan ketika berpacaran bersama sang pacar. Dan ternyata sang lelaki tidak bisa menerima keputusan itu sehingga pertengkaran pun terjadi.
Mendengar hal itu Hitam mendadak berhenti berjalan, diam, tertegun dan otaknya seperti sedang berputar sangat cepat untuk menemukan sebuah jawaban dari pembicaraan itu. Ketika berjalan meninggalkan tempat itu beberapa kali ia melihat beberapa kejadian-kejadian di depan matanya yang menurut dia cukup aneh dan menghasilkan suatu tanda tanya besar di otaknya ketika ia berjalan pada hari itu. Setelah pertengkaran itu, ia melihat 2 sahabat lama yang sedang bertemu dan berpelukan karena sudah lama tidak berjumpa. Ia melihat anak kecil yang sedang berlari-lari dikejar oleh seorang pemuda karena anak itu mencuri mangga dari kebunnya namun ia merasa aneh ketika ia melihat anak itu berlari, ia tak sedikitpun menunjukkan perasaan menyesal karena melakukan hal yang salah. Dan hal yang terakhir ia melihat dua lelaki yang bertengkar hebat hingga akhirnya terjadi perkelahian besar.
Sampai di wilayah teritorinya yaitu gedung tua yang berpadu dengan senja sore hari itu, ia terduduk dan memikirkan beberapa hal yang baru saja dilihatnya tadi. Ketika ia memandangi senja dengan sangat lama dan mengingat beberapa flashback tentang kisah hidupnya, matanya mendadak berbinar tajam. Ia seperti baru saja mendapat sebuah jawaban! Yah jawaban yang sangat akurat untuk menjawab semua pertanyaan yang terjadi di dalam batinnya selama ini. Ia masuk ke kamar dan segera melihat dirinya dalam cermin. Setelah lama memandangi dirinya dan berbicara sendiri dalam cermin itu, ia segera mengambil kertas dan spidol untuk menulis beberapa keputusan yang ingin ia lakukan untuk terakhir kalinya. Ia menulis dan terus menulis sampai akhirnya ia menulis di selembar kertas kusam tentang 10 hal yang ingin ia lakukan selama ini dalam hidupnya. Ia membuat ”10 cerita Hitam untuk terakhir kalinya” dan akan melakukan semua hal yang belum pernah terpikirkan itu sebelum menjelang tanggal kematiannya.
Pertama kali yang dilakukan Hitam adalah mengubah sebuah guling menjadi sesosok makhluk sebagai teman bicaranya dan ia mengutarakan segala isi hatinya ke makhluk yang diberi nama ”mati” itu. Seperti menemukan jawaban dari mati, maka hal kedua yang ia lakukan ia membuat berlembar-lembar puisi tentang isi hatinya ketika saat dilahirkan, proses, dan mati. Siang hari di sebuah pinggir jalan tempat orang berlalu lalang, ia berdiri dan memulai membaca puisinya satu demi satu hingga hampir sore hari karena banyak sekali hal-hal yang harus ia utarakan kepada orang banyak. Pertama kali banyak yang berhenti berjalan dan mendengarkan ocehan hitam, namun lambat laun mereka pergi meninggalkan hitam, bahkan ada beberapa orang yang malah memberikan uang receh kepada hitam karena mereka mengira bahwa Hitam sedang ”mengamen” atau apalah namanya. Semua orang yang melewati tempat itu merasa kasihan dengan dia namun tidak dengan hitam karena ia merasa sangat puas bisa berbicara kepada orang banyak tentang kisah hidupnya meskipun tidak ada yang mendengarkannya. Dan hanya tertawa pahit saja yang bisa ia lakukan untuk menentramkan dirinya.
Hal ke-3 yang ia lakukan, Hitam terlihat berjalan di sebuah gang yang mungkin itu adalah sebuah gang kecil tempat beredarnya narkoba-narkoba di kota ini. Ia terlihat melakukan sebuah transaksi dengan seorang bandar karena ternyata pada saat itu ia memang sedang menebus beberapa pil setan dan beberapa bungkus ganja. Meskipun pada akhirnya ia terpaksa harus berlari-lari karena dikejar oleh sang bandar karena ternyata uang yang diberikan amat sangat kurang, namun akhirnya ia berhasil juga membawa beberapa barang haram itu ke dalam kamarnya. Setelah beberapa saat melepas lelah ia mulai melinting ganja yang dibelinya itu sambil menenggak alkohol dan mulai menelani pil yang ada itu sampai ia benar-benar teler dan tak sadarkan diri, ia mulai tertawa sendiri, marah-marah sendiri, bahkan sampai menangis dan parahnya lagi semua hal itu ia lakukan terhadap ”sahabat” barunya, mati. Dan semua pun berakhir ketika ia benar-benar sudah pingsan dan tak bisa lagi membuka matanya karena terlalu mabuk.
Hari berganti, dan pada malam berikutnya hitam masih terlihat di kamarnya namun ia tidak lagi menyentuh barang haram itu karena ia terlihat duduk di depan komputer kamarnya. Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya karena ia hanya duduk dan menonton blue film yang keluar dari layarnya dan melakukan suatu kegiatan yang sangat laki-laki yaitu masturbasi. Dan selesailah sudah perintah keempat yang mungkin adalah hal paling menyenangkan itu.
Keesokan harinya sepulang dari kuliah hitam berjalan kaki sambil membawa kertas kusamnya berkeliling. Ternyata hal berikutnya yang harus ia lakukan adalah mencari rumah kosong tua angker, karena itu merupakan hal selanjutnya yang harus ia lakukan yaitu.. melihat hantu! Setelah cukup sukses bertanya beberapa orang rupanya mereka menunjukkan lokasi yang sama yaitu sebuah rumah tua yang terkenal sangat angker. Beberapasaat Hitam menginjakkan kakinya ke halaman depan rumah itu, ia merasa sedikit ingin mundur dan membatalkan rencananya, namun setelah terjadi beberapa perdebatan di dalam hatinya, ia mulai tampak tertantang untuk melakukan hal itu.
Setelah menunggu hingga senja, iapun mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah itu, dan sekedar duduk sambil menunggu penampakan hantu yang ia tunggu-tunggu. Namun setelah beberapa lama ia menunggu, ia tak merasakan hal yang aneh sedikitpun karena ia tersadar bahwa ia ternyata duduk, memejamkan mata, sambil menyetel ipod di kupingnya keras-keras! Setelah tersadar ia mulai mematikan ipodnya hingga hanya suara hewan malam yang terdengar saja. Beberapa kali ia merasakan ada suara aneh hingga langkah kaki, bahkan suara orang menangis yang hinggap di telinganya. Ia mulai ciut, namun ia tetap mempertahankan niatnya untuk tetap disitu sampai ia melihat sosok yang bernama ”hantu” tersebut. Singkat cerita, ia berhasil melihat hantu yang bernama kuntilanak dan iapun berteriak lalu pingsan dan haripun menjelang pagi.
Ketika ayam jantan mulai berkokok, ia terbangun dari pingsannya dan mulai tersadar bahwa ia masih berada di tempat itu. Ia pun mulai lelah dan merenung sambil mengeluarkan kertas kusam itu dari kantongnya,dan ia hanya termenung ketika melihatnya lalu ia mulai tersenyum dan tertawa dan yang terdengar hanyalah sayup-sayup suara tangisan penderitaan. Ia puas karena berhasil melakukan hal yang dari dulu belum pernah ia pikirkan sekalipun, sekaligus sedih karena waktunya untuk hidup hanya tinggal 5 hari lagi.
Berikutnya setelah sampai rumah dan membersihkan dirinya, Hitam kembali keluar rumah untuk melanjutkan perjalanannya melakukan hal yang keenam. Ia mulai mendatangi rumah beberapa temannya untuk mengaku salah atas kesalahan yang pernah ia perbuat meskipun itu adalah kesalahan yang tak termaafkan dan tak pernah mereka ketahui, namun ia tetap harus mengakui, tak peduli apa yang akan mereka lakukan nantinya terhadap hitam. Dan ia segera mengurutkan dari teman sd hingga sekarangpun tetap harus ia datangi rumahnya untuk meminta maaf. Setelah menghampiri beberapa rumah dan mendapatkan beberapa tangisan, pingsan, teriakan dan pukulan, saat ia kembali melanjutkan perjalanannya, tiba-tiba di tengah jalan ia bertemu dengan Marun. Saat hitam berusaha menghindar, Marun dengan gesitnya segera menangkap hitam dan mulai mempermainkannya, namun ketika itu Hitam tetap terdiam karena memang biasanya ia selalu diam ketika Marun mengerjainya. Namun diamnya hitam hari ini sangat berbeda dengan diamnya dia biasanya. Apapun yang dia katakan ke hitam tak pernah dijawabnya, bahkan hitam hanya terus melihat mata Marun. Tersinggung dengan tatapan hitam, Marun segera memukuli hitam,namun tetap saja mata Marun tak bisa lepas dari tatapan si hitam. Setelah merasa puas dengan hitam, Marun pun meninggalkan hitam sendiri. Dari balik tatapan dan diamnya hitam ia hanya berbicara dalam hati ”tunggu giliranmu karena semua sudah diatur untuk kamu”. Segera setelah itu ia kembali meneruskan perjalanannya untuk meminta maaf ke teman-temannya.Setelah sampai di gedung menjelang senja ia hanya terdiam dan tidak berbicara sepatah katapun. Ia hanya terus terdiam sambil menatap senja yang semakin hitam.
Hari berganti, saat jam kuliah telah usai, beberapa kali hitam terlihat mondar-mandir di dekat tongkrongan Marun tanpa sepengetahuan Marun tentunya. Ternyata setelah ia membuka kembali kertas kusamnya barulah rencananya terbongkar. Hal ke-7 yang harus ia lakukan adalah membalas dendamnya ke Marun yang selama ini berlaku kasar kepadanya. Setelah terdiam di belakang tembok yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari tempat duduk si Marun, setelah menarik nafasnya dalam-dalam, hitam segera keluar dari persembunyiannya dan iapun segera berlari menuju ke Marun. Tanpa diduga oleh teman-teman Marun, hitam langsung menghantamnya sangat keras sekali hingga Marun terjatuh dan langsung meninjunya bertubi-tubi. Setelah beberapa saat teman-teman Marun terhipnotis oleh sikap hitam, maka saat itupun juga Marun berteriak minta tolong ke teman-temannya hingga memecah fokus mereka dan segera menuju ke hitam untuk mengeroyoknya. Meskipun pada akhirnya Hitam harus kalah karena perkelahian yang sangat tidak adil, namun ia tetap pulang dengan rasa amat sangat puas karena bisa memukul jatuh Marun. Sampai-sampai ketika ia berjalan banyak orang merasa bingung dengan sikapnya karena hitam terlihat sangat babak belur namun ia berjalan dengan gagah dan senyuman penuh kemenangan. Orang-orang merasa prihatin dan mengira bahwa hitam diambang gila dengan sikapnya itu, ditambah lagi saat ia berkelahi ia terkejut bukan main ketika melihat sang pelerai perkelahian itu tak lain adalah sang pujaan yaitu violet. Semakin ia berteriak dan tertawa, semakin gila pula visualnya di mata orang-orang awam yang melihatnya.
Sore hari menjelang, Matahari yang sangat bersahabat dan jalanan yang sedikit lengang ditambah beberapa manusia yang mengumandangkan doa kepada Sang Pencipta. Sore menjelang malam itu terlihat hitam duduk sendirian di pinggir jalan depan sebuah toko bunga yang tak lain adalah toko milik keluarga violet. Ia terlihat sangat tegang dan menunggu sesuatu. Yang terlihat di pinggir jalan itu tak lain adalah violet dan biru yang terlihat mengobrol sambil tertawa dan berpelukan mesra.Setelah beberapa lama ia menunggu biru yang tak kunjung pergi dari tempat itu, ia pergi sebentar untuk membeli rokok. Ternyata ketika hitam balik lagi ke tempat itu, ia melihat biru sedang berpamitan untuk pulang, langsung saja hitam dengan cepatnya bersembunyi di balik pohon. Ketika ia sudah memastikan bahwa biru meninggalkan tempat itu, dengan cepat ia berjalan menuju ke toko hitam untuk mengucapkan selamat tinggal, namun segera ia berhenti dan mengurungkan niatnya itu dan kembali lagi ke tempat persembunyiannya itu. Untuk satu hal ini ia benar-benar tidak bisa melakukannya, karena itulah ia menyiapkan sepucuk surat dan bunga untuk orang yang dicintainya itu. Ia hanya ingin menaruh kedua barang itu di depan rumahnya kemudian langsung pergi cepat-cepat. Namun ketika ia berhasil mengendap sampai di depan toko violet, setelah ia sukses menaruh surat dan bunganya, violet mengetahui hal itu. Dan ketika hitam tersadar bahwa violet sedang memperhatikannya ia segera mengambil langkah seribu untuk meninggalkan tempat itu. Violet segera berlari keluar rumah dan memanggil-manggil hitam, namun hitam seperti menutup kedua telinganya dan tetap pergi. Dan violetpun tersadar dengan beberapa benda yang dibawa oleh hitam, dan ia pun segera mengambil bunga dan surat itu kemudian membacanya.
Malam semakin larut dan hitam terlihat terlibat pertengkaran di kamarnya dengan mati, mati marah karena hitam tak berterus terang dengan violet dan hanya lewat surat saja, berarti mati berpendapat bahwa hitam tak konsisten dengan 10 hal yang akan dilakukannya karena itu berarti sudah melanggar hal yang ada di kertas kusamnya yaitu menemui sang tercinta untuk mengucapkan selamat tinggal dan berbicara secara langsung dengannya. Singkat kata setelah mereka terlibat perdebatan yang cukup lama, akhirnya hitam mengakui salah dan memutuskan akan menemui violet malam itu juga meskipun sudah sangat larut. Dan ketika keluar dari rumahnya untuk menuju ke tempat violet, buka main kagetnya si hitam karena ternyata violet sudah menunggu di depan rumahnya, dan mereka sama-sama terdiam dan hanya saling berpandangan.
Malam hampir sampai pada ujungnya, cahaya rembulan begitu indah dan ketika malam itu juga mereka duduk di suatu taman dan terlibat pembicaraan. Violet sangat ingin tahu kenapa hitam membuat surat itu dan dikirimkan kepadanya. Hitam yang tak pernah berani memandang violet itupun segera menjawab pertanyaannya bahwa ia akan pergi jauh sekali dan itu hanyalah sekedar surat untuk berpamitan. Violet memahami hal itu namun pertanyaannya seperti belum terjawab bahwa kenapa ia terpilih sebagai orang yang dikirimi surat dan bunga, maka iapun bersikeras tetap menanyakan hal itu. Namun Hitam tetap terdiam dan terdiam. Sepatah kata tak pernah terucap dari mulut hitam ketika violet mulai menanyakan hal itu. Lama sekali mereka terdiam, violet sedikit marah dan segera berdiri untuk meninggalkan hitam namun ketika violet mulai melangkahkan kakinya, ia langsung tersontak dan spontan berhenti ketika kata-kata yang sangat indah terucap dari mulut hitam. Hitam menjabarkan tentang beberapa kebiasaan violet yang tak pernah disadarinya namun begitu istimewa di mata hitam. Ia menceritakan dari hal-hal kecil hingga hal-hal yang istimewa. Dan putri pun terduduk dan diam sambil menatap hitam dan mendengarkan ocehan si hitam. Ia tak menyangka sama sekali bahwa hitam selama ini memperhatikannya secara detil jauh melebihi perhatian biru ke violet. Dan dengan suksesnya hitam membawa akhir alur pembicaraan itu dengan mengungkapkan isi hatinya yang paling dalam. Sedikit air mata mulai keluar dari mata violet dan iapun segera memeluk hitam. Dan malampun menjelang pagi dan Hitampun dengan suksesnya melakukan hal yang ke delapan meskipun ia tak menceritakan bahwa ia akan meninggalkan dunia ini selamanya.
Pagi hari menjelang, matahari terbit dengan suksesnya dan hitam hanya tiduran di ranjangnya dan memikirkan berbagai hal yang ia lakukan beberapa hari ini. Dan waktu berjalan semakin cepat, tinggal 2 hal yang harus ia lakukan untuk membuka pintu menuju kematiannya. Hitam sangat tidak siap menghadapi hari-hari terakhirnya. Ia terlihat menangis namun terdiam, mukanya sedikit tersenyum namun hatinya tercabik-cabik begitu dahsyatnya. Hari itu tak sepatah katapun ia ucapkan ke mati, pikirannya begitu buntu, karena semalam adalah hal yang paling berkesan baginya. Ia berpikir kenapa hal itu harus terjadi saat ia beranjak mati.
Siang harinya terlihat dokter yang memvonis Hitam itu keluar dari tempat kerjanya untuk makan siang, dan ia takkan pernah menyangka bahwa sesuatu akan terjadi pada dirinya siang itu. Ketika ia menuju ke parkiran untuk mengambil kendaraannya itu, tiba-tiba datanglah sosok hitam yang berlari ke arah dokter itu. Dengan sisa kekuatannya hitam memukul dokter itu sangat kencang sekali. sehingga dokter itupun jatuh. Hitam memukulnya bertubi-tubi sambil memaki-maki dokter itu tentang vonis yang terjadi pada dirinya. Dokter yang terjatuh dan hanya bisa menangkis pukulan-pukulan dari hitam itu mencoba menjelaskan sesuatu ke hitam tentang virus itu, namun ia tak bisa bicara banyak karena banyaknya pukulan yang harus diterimanya. Ketika itulah sang dokter berteriak dan meminta tolong satpam setempat, dan hitam segera berlari meninggalkan tempat itu jauh-jauh. Ketika Satpam menghampiri Dokter itu dan segera berlari untuk mengejar hitam, Sang dokter berteriak kepada satpam untuk melarang mereka mengejar hitam, dan dokter itupun menjelaskan ke satpam alasan kenapa hitam memukuli dokter itu. Dan iapun segera mengambil handphone untuk menghubungi kedua orangtua hitam.Ketika itu hitam berlari di ujung jalan dan ia berhenti di suatu lapangan dan berteriak sekencang-kencangnya lalu terduduk dan menangis dan mengomel-ngomel sendiri dan menangis sekencang-kencangnya.
Singkat cerita ia sampai ke rumahnya dan segera duduk di sofa kesayangannya, sementara orang tuanya sedang dalam perjalanan menuju ke kantor sang dokter. Ia pun segera menyetel tv dan menyalakan player untuk menonton film kesukaannya yaitu gloomy sunday sambil menunggu ajalnya. Di lain tempat akhirnya orang tua hitam berhasil bertemu dengan sang dokter, sementara hitam sedang termenung sambil menonton film bersama sahabatnya si mati dan kertas kusam yang selalu dipegangnya itu. Segera sang dokter menceritakan ke kedua orangtua hitam bahwa tadi siang hitam menghampirinya kemudian segera memukulinya karena virus yang pernah ia jelaskan ke mereka, dan dokter juga bertanya ke mereka apakah mereka menjelaskan yang sebenarnya terjadi ke hitam. Setelah film sudah berjalan lebih dari setengah permainan, hitam tetap tak merasakan apapun di sekujur tubuhnya. Merasa ia takut mati secara menderita karena hari ini adalah hari kematiannya, hitam bergegas masuk ke kamarnya untuk mengambil sisa dari pil setan yang masih tersisa lumayan banyak itu. Di Rumah sakit kedua orang tua hitam bilang kepada sang dokter bahwa mereka tak pernah cerita ke hitam bahwa sebenarnya virus yang ada di tubuhnya hanyalah sebuah gejala saja. Dan karena virus itu sangat lemah di tubuh hitam, maka ketika hitam mulai banyak beraktivitas, virus itu akan mati dengan sendirinya karena kandungan virus di tubuh hitam amat sangat kecil sekali. Dan di rumah, hitam pun kembali menonton filmnya dengan membawa belasan butir pil itu ditangannya. Ia menunggu adegan penting dimana itu adalah saat yang tepat untuk menenggak pilnya. Ketika itu Dokter menjelaskan betapa bahayanya apabila orang tua hitam tidak menjelaskan apapun tentang virus itu kepada hitam sementara hitam sudah tahu bahwa ia terinfeksi virus itu, Karena Hitam pasti akan melakukan sesuatu yang nekat di luar pikiran manusia, sehingga membuat pasangan itu cukup kaget. Setelah adegan itu muncul di TV hitam pun segera mengucapkan kata-kata perpisahan ke mati dan segera menenggak pil itu. Dan Kedua orangtua itupun bergegas pulang karena khawatir dengan anak mereka satu-satunya itu. Ketika di tengah perjalanan mereka mencoba menelepon hitam, namun ternyata semuanya sudah terlambat karena tak pernah ada siapapun yang mengangkat handphone itu. Dan hitampun dengan suksesnya melakukan semua hal yang ada pada selembar kertas kusam 10 cerita hitam.

Jogjakarta 25 maret 2008

END……..

IMAJINASI


Melayang tinggi di udara, balon-balon warna-warni itu indah diatas sana, penuh dengan keunikan warna, pita-pita dibawah melayang indah bagaikan slow motion. Masa dalam semenit saja saya bisa melayang indah di udara? Wah, gawat nie, aku punya ilmu bisa melayang, jawabku dalam batin. Kuajak dirimu terbang bersama, kupegang erat tanganmu sebab ku takut untuk terjatuh di darat, ku ingin menikmati melayang di udara bersamamu berdua, berbagi tawa, takut dan cemas. Yah..., Cuma mimpi, cemberut menghiasi wajah ku ini, kata ku dalam benak.
Kita melewati awan-awan yang putih, bertemu dengan gerombolan burung-burung yang hijrah ke suatu tempat, kita bertemu dengan pesawat-pesawat yang lagi bekerja mondar-mandir untuk mengantarkan konsumennya ke berbagai tujuan, indah sekali saat itu.
Sebentar lagi kita sampai ke langit ketujuh, melihat surgah, melihat taman-taman yang indah dengan air yang mengalir sejuk di tengah sungai yang jernih, aromah wangi yang tak pernah kita jumpai didarat, bunga-bunga indah terhampar luas yang tak pernah kita jumpai didaratan.
Alunan musik klasik memanjakan kita berdua, sambil berbaring dirumput hijau yang luas, diatas permadani setebal lapisan tanah, seempuk bunga-bunga yang ditaman, semanis anggur taman, kita bertatapan matah satu sama lain.
Gemercik air sungai yang jernih, ikan-ikan mas yang asyik berenang memperhatikan kita berdua bermain air disungai taman, menyiram satusama lain, bajumu basah kuyup, helai pakaian dalam terlihat jelas, lekuk tubuhmu sangan indah dipandang mata bagaikan gitar spanyol. Seketika kau berbalik kehadapanku, wajahmu yang disinari pantulan matahari membuat berkilau bagaikan intan berlian dalam tempat yang gelap. Aku mulai gugup melihat keadaan ini, kau dekati aku sambil berjalan bagaikan pragawati yang lagi show diatas panggung, semakin kau dekati aku, aku merasa gugup dan kalah mengahadapi tantanganmu, sebentar lagi kau sampai tepat dihadapan wajahku, matamu yang tajam memandangku, bibirmu yang manis membuatku gemetar tak karuan, aroma badanmu yang beitu harum membuatku tak bisa bernafas normal, sebentar lagi kau sampai di hadapan hidungku yang tak begitu mancung, aku mulai tertunduk melihat tinggah lakumu semakin bringas, imanku goyah dengan lekuk tubuhmu yang memancarkan peraaduan nafsuku, aku teringat kisah Nabi Adam sewaktu dia memakan buag Huldi, begitu tergodanya aku dengan tubuhmu, akan kujamak egkau sesampai nya kau menyuntuk tubuhku, pikirku dalam benak. Selangkah lagi kau sampai ditubuhku, tanganku, bibirku dan seluruh anggota tubuh telah bersiap merangkulmu dan menjepeit seluruh tubuhmu dan memuaskan nafsu setan yang telah sedari tadi mampir di tubuhku. Akhirnya kau sampai juga di tubuhku, nafasmu menghelai kencang di telinga kiriku, bibirmu mulai mengeluaka suatu nada yang begitu membuat tubuhku gemetar, nada itu semakin kencang ditelingah kiriku, kucoba memperhatikan dan mendengarkan nada tersebut, semakin dekat lagi ditelingahku Nada itu terdengar jelas, biburmu mengucapkan “TERCIPTANYA IMAJINASI”.


Jogjakarta 18 Maret 2011

KAMU

Kamuu ...
Semenjak saat itu kamu mulai mengangguku, mulai dari sms, miscall, ajakan makan malam bersama. Semua kamu tawarkan hanya untuk mendapatkan perhatianku.. tapi tak pernah sedikit pun aku tergoda dengan semua itu.. aku asik dengan duniaku, teman2ku, semua yang tengah menyibukkan aku..
Tapi disuatu harii, ketika aku sedang merasa sepii, aku mengingat semua tentang dirimu. Ajakanmu untuk berkencan pun aku kabulkan.. aku beranikan diri untuk mulai sms kamuu, dan hasilnya sangat menyenangkn, kamu menyambut dengan sangat baik tawaran ku malam itu..
Kita habiskan malam senin itu dimalioboro, benteng lebih tepatnya.. walau tak sampai laruttapi aku menikmati malam itu.. sangat menikmati ..
Terimakasih untuk malam itu ....
......
Kamu ....
Kamu mulai mengangguku.. yaaaaa, kamu mengangguku lagii.. tapi ada yang lain.. karna aku mulai merindukanmu, memikirkanmu.. apa inii pikirku???? Tak ada niat untuk bersamamu tapi kenapa kamu yang ada diotakku??? Tapi kamu lain.. kamu nggak se’aggresif lelaki lain saat itu yang juga sedang menginginkan akuu.. kamu hanya bermain, pasti nggak serius pikirku.. aku mulai mencoba membuangmu dari pikiranku.. tapi kenapa justru kamu semakin nyata ... ahhhh aku bingung, aku takut.. aku takut jatuh cintaa, karna aku takut sakit.. “aku emang cuek” begitu jawabmu ketika ku tanya tentang dirimu.. aku mulai raguu, jujur aku ragu, aku takut kamu hanya ingin bermain-main denganku.. karna aku tak menginginkan permainan dalam kisahku.. ketika aku mulai ragu, teman2ku mulai mendukungku.. membicarakan semua yang mereka tau tentangmu.. aku semangat lagii!!!! Karna aku juga mulai merasa kalau kamu bersungguh denganku..
                                                                                ......
Kamu ....
Kamu mulai bicara tentang cintaa.. selalu bicara tentang cinta, dan aku bingung harus menjawab apa.. aku ga siap, karna masih sangat banyak yang ingin aku tau telebih dulu tentangmu.. aku pun mulai mencari tau tentang dirimu.. tanpa sepengetahuanmu tentunya, haaha.. maaf untuk itu,:p
                                                                                ......
Kamu ....
Kamu akhirnya mendapatkan hatiku.. aku milikmu, yaaa sore itu aku putuskan untuk menjalin hubungan denganmu.. aku bahagia sore itu, dan sepertinya kamu juga begitu.. walau tak terlihat diwajahmuu.. aku berdoa dalam hati semoga memang kamu yang terbaik untukku, amiiin .....
                                                                                ......

Kamu ....
Kamu membuat hariku indah, lebih bersemangat dari sebelumya.. “ayy..kangen..” paling seneng dapet sms kyk gitu dari kamuu.. jelas aja, karna kamu sangat jarang bilang rindu, walau aku tak tau apa itu juga berlaku untuk hatimu.. haaha, aku mulai sadar kalo sebenarnya kamu itu gengsii, gengsi mu gede ayy.. haaha, tapi aku suka semua tentang mu... singkat cerita, kamu mulai sering meninggalkanku, aku sepi ga ada kamuu.. tapi sms2mu cukup membuktikan bahwa kamu juga merindukanku.. aku resah, aku takut saat kamu ga ada kabar, ditelpon ga diangkat, disms ga dbls.. km sedangg apaa????kamu mempermainkanku... hanya itu yang ada diotakku,
                                                                                ......
Kamuu ...
Kamu pulangg..  aku menunggumu dibandara dengan perasaan yang sangat senang, sakitpun aku tak rasa.. aku senang melihatmu lagii.. tapi saat pulang dari kosanmu, aku sakit lagii.. aku marah, kesal karna harus sakit, karna menyebabkan berkurangnya waktuku untuk bersamamu.. aku sembuh, dan kita bertemu lagii.. aku merasa sepulang dari kota itu kamu tambah menyenangkan.. kamu lucu ayy, membuatku tambah sayangg.. “aku Cuma pengen buat kamu seneng kok”.. aku kaget banget kamu ngomong itu.. saperti melihat sosokmu yang lain.. ahhhhhh aku syang banget sama kamuuuuuuu......
                                                                                .......
Kamu ....
Kamu mulai anehh.. kamu seperti menghindar.. aku mulai resah, aku takut.. aku takut kehilangan kamuu.. tidurku, makanku mulai tak teratur karna kamuu.. dan ternyata benarrrrrrrrrrr,,,
Seperti tamparan.. sangat sakitt.. aku mulai menangis.. seperti mimpiiii, ketika aku terbangun aku berharap itu hanya mimpi, mimpi buruk.. atau aku mulai berfikir itu hanya skenariomu untuk menyiapkan sesuatu dhari ulang tahunku.. tapi ternyata tidakkkk ..... aku mulai kacau, bahkan sangat kacau.. aku tau kamu juga sama, tp apa ini adil untuk ku??????????????? Hanya kamuu yang tau .....

Jogjakarta February 2010

“Buram dan tak jelas”



Pukul 02:56, Kamarku gelap, cahaya pantulan menerobos dari sela-sela jendela, Sigur Ros membuatku ingin menulis. Alunannya semakin mistik, aku mencoba berkhayal dengan segala apa yang aku rasakan dengan musik sigur ros “I Gear”,  aku terbayang dengan sosok yang menurut saya dia manis, lucu, cantik, tapi aku mencoba menepis bayangan itu. Pukul 3:00, Kamarku masi gelap, mataku masi memancar tajam seakan tak mau padam, hari kemarin saya memutuskan untuk pergi kesuatu tempat dimana bagi orang sangad tidak pernah mau untuk ke tempat itu. Bagi saya tempat ini yang bisa membuat saya merenungkan apa yang selama ini aku jalani, dari bayi hingga tua nanti, ditempat ini pula yang membuat manusia teringat dengan yang  menciptakan dirinya.
Kamarku masih Gelap, alunan sigur ros masi menemaniku untuk tetap duduk di depan silopie, oh iya, lopie adalah sahabat, teman, kawan yang paling dekat sama aku, lopie yang selalu menemaniku setiap aku pergi kemanapun, kecuali Ke maar mandi. Lopie tau benar apa yang selama ini aku rasakan, lopie juga tau siapa wanita yang saya sukai, dan si lopie juga tau apa yang saya lakukan dikamarku setiap hari, pokoknya lopie tau semua tentang diriku.
Kamarku masi gelap. Sebatang rokok aku cabut dari tempatnya yang nyaman, kubakar lalu kuhisap. Teringad kembali dengan wajah yang manis dan lucu itu, aku masi mengingatnya walaupun mungkin dia tak mengingatku sama sekali. Saya pernah menulis tentang dirinya, disaat malam pergantian tahun, tapi Cuma iseng saja, saya tidak berharap banyak dari dia,. Pukul 03:14, kamarku masih gelap, asap rokok melayang ke udara mencari jalan keluar dari kamarku yang gelap, sahutan ayam mulai berkokok, sebentar lagi masuk waktu subuh, saya masi menulis dengan tulisan yang tidak jelas ini. Masi terbayang di kepalaku wajah manis dan lucu, jarak yang memisahkan aku dan dia sangad tidak bersahabat, sering aku ingin berdialog sama dia, tapi rasa takutku ini menghantui benakku, aku takut dia marah, aku takut dia tidak suka sama aku, aku takut dia berfikiran aku Cuma bermain2 dengan perasaanku. Tapi aku jujur aku suka sama dia, tapi apakah dia suka sama aku?, sungguh memang tulisan ini tidak jelas, itulah pikirku.
Pukul 03:23, kamrku masih gelap, tahun ini adalah tahun terakhir saya untuk bergelut di bangku kuliah, TOGA yang di impikan banyak orang membuat saya stres memikirkanya, saya hanya ingin membahagiakan kedua orang tuaku, mereka ingin anaknya memkai TOGA tanda kebanggaan dikeluarga saya, tetangga saya, teman saya dikampung pasti mereka semua bangga, tetapi bagi saya TOGA tidak bisa menjamin masa depan saya, masa depan saya hanya di tangan dan di otak saya, TOGA Cuma simbol, banyak di negara ini yang mengenakan TOGA berkalikali, tetapi MORAL KE TOGAANYA sangad Kotor dan picik, saya tidak mau seperti mereka. Terlalu tidak sepadam dengan jalan saya, tapi apa boleh buat demia membahagiakan orangtua saya, saya wajib memakai TOGA. Pukul 03: 37, kamarku masih gelap, dan bayangan itu masi terlihat di hadapan saya, dalam Benakku, “tolong pergi dari hadapanku”, dia semakin lucu, manis dan tertawa dengan ciri khas dia. Sangad tidak jelas apa yang saya tulis ini.
Pukul 03:41, akhirnya mataku mulai mengalah dari peraduannya malam ini, mataku mulai padam, dana saya pun tidak bisa melarangnya untuk tetap menjelajah malam ini. Sebatang rokok lagi aku cabut dari tempatnya yang nyaman, sebuah tanda akhir dari tulisan yang tak jelas ini.
Jogjakarta 6 January 2011

“PIKIRANKU”



Tertidur dan terbangun sama saja. Semuanya sama apa yang aku alami di hari kemarin, bisu, sendiri, berkhayal dan menghirup udara yang tak segar lagi, sebuah roda kehidupan sehari-hari saya. Sementara orang-orang yang disekitar saya tidak merasakan apa yang yang aku alami, mereka semua bahagia dengan pasangan mereka masing-masing, ada rasa cemburu, wajar bagi saya untuk cemburu melihat tingkah laku mereka, tapi ke cemburuan saya itu Cuma hanya halusinasiku saja. Dalam benakku, kenapa aku wajib cemburu..?, bodoh, ini adalah jalan kehidupanku, mau punya atau tidak, ngak ada pengaruhnya, jawabku dalam benakku.
Saya pernah membaca salah satu buku, salah satu kalimat yang masi terekam dalam otakku “gunakanlah hati nuranimu, logika, dan insting kamu untuk menjalankan sesuatu”, menurut saya, ada benarnya kalimat tersebut, disaat kita melakukan sesuatu dengan hati nurani tanpa disertai dengan logika dan insting, hasilnya NOL besar, Nurani, logika dan isting saling membutuhkan satu sama lain. Samapi detik ini, filosofi itu yang sering aku tanamkan dalam diriku, hasilnya baik, walaupun saya sering “kalah” tetapi aku masi tersenyum dengan senyum kemenangan.
Seperti Nelson mandela, beliau menghabiskan waktunya selama 30 tahun di dalam sel, dan keluar untuk memafaakan orang yang menjobloskan beliau. Sungguh mulianya beliau, jaman saat ini mana ada yang seperti beliau. Saya pernah membaca buku beliau, bahwa takdir itu aada di tangan kita sendiri.
“Dari malam yang menyelimutiku, sehitam lubang yang dalam. Aku berterimah kasih kepada Tuhan di mana pun Ia berada. Atas jiwaku yang tak terkalahkan. Di dalam keadaan yang menimpahku. Aku tak mengeluh atau pun menangis. Dibawah tempaan takdir. Jiwaku berdarah namun tak terpatahkan di balik tempat amarah dan air mata ini hanya mengintip horor kematian. Namun, ancaman bertahun-tahun akan menemukanku tanpa rasa takut. Seberapa pun kuatnya gerbang, seberapa pun beratnya hukuman. Aku dalah penguasa takdirku, aku adalah kapten jiwaku”. (Nelson Mandela).
Benar, takdir kita ada di tangan kita sendiri, Tuhan hanya menyetujui takdir tersebut. Tuhan tidak memberikan sesuatu kepada ciptaan-Nya tanpa usaha sendiri. Saya berusaha untuk memiliki apa yang ingin saya miliki, wanita, harta, pekerjaan, dan ilmu, tanpa ada campur tangan dari orang lain. Wanita, dia berjilbab, walaupun saya tidak pernah bertatap muka dengan wanita tersebut, bayangannya selalu ada di hadapanku. Harta, harta yang aku inginkan adalah Harta Iman dan akhlak yangg baik, tak ada harta yang berharga melainkan iman, ahklak dan amal ibadah kita. Pekerjaan, pekerjaan yang aku idam2kan, pekerjaan yang menurut hati nuraniku, logika dan instingku sejalan dengan pekerjaan tersebut. Ilmu, ilmu yang ingin aku capai disaaat ilmu itu berguna bagi diri saya sendiri dan banyk orang yag ada disekitar saya.
Berbagi rasa, bahagia, sedih dan susah yang ingin aku rasakan saat ini, tetapi untuk membaginya perluh seseorang yang harus aku temui nantinya, tapi entah kapan aku akan menemui pasangan untuk berbagi tersebut.
Ah...., mulai ngaco lagi tulisanku ini, ya itulah saya, yang tak pernah jelas dengan tulisan-tulisan ini, mungkin menurut kalian yang membaca ini, tulisan ini Cuma sampah yang siap di bakar, tapi bagi saya tulisan ini adalah tulisan yang bermakna bagi saya pribadi (ngaco).

Jogjakarta 18 feb 2011

RIMA


RIMA. Perasaanya hari ini galau, resah dan gelisah. Malas menghinggapi langkahnya, badannya lemas tak bertenaga, otaknya kram. Ia rasa pahit menghantui dirinya sejak ia memutuskan berpisah dengan kekasihnya tadi malam.

Kemarin, Pukul tujuh lewat 25 menit saat gelap mulai menyelimuti malam, kekasihnya Rimba mengabarkan kalau Ummi dan Abi kekasihnya itu mau menemui dirinya di rumah Ummi dan Abi nya esok kala mentari meninggalkan langit diantara pandangan manusia. Kekasihnya dan seluruh sanak saudara kekasihnya sudah tak sabar mendengar kabar baik tentang kesediaan dirinya untuk melangkah ke jenjang pernikahan bersamanya. Yang menurut kekasihnya pasti akan meriah. Kelaurga besar kekasihnya, keluarga besar dirinya pasti akan datang dan meramaikan pesta kemudian juga akan berdo'a untuk kelanggengan hidup dirinya dan kekasihnya. Bayangan mendengar tangis bayi, membesarkannya, menyusui, membersihkan popok dan memasak untuk suami bergelayut dalam otaknya seperti pohon asem yang tak rimbun lagi di tengah gurun.

Pagi ini merupakan hari pertama baginya dimana tak ada lagi Rimba di tengah-tengah keberadaannya di Bumi selain dari pada seorang mantan kekasih. Tetapi otak kramnya tiba-tiba melongo bego bersamaan dengan keresahannya yang datang bersamaan.

Pagi ini ia merasakan keresahan itu sangat dalam. Mungkin sedalam sumur yang ada di belakang rumahnya. Tempat ia dan Rimba pertama kali merajut kasih bersamanya. Tempat dimana kekasihnya melayangkan ciuman pertama di jidatnya. Hari itu adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidupnya, karenanya ia merasakan aroma wangi surgawi membungkus alam batinnya.

Kekasih yang dalam kelipatan tahun telah menemaninya dalam susah, sedih dan senang. Kekasih yang telah membawanya menjadi seperti sekarang ini. Seorang yang dapat menghadapi kerasnya hidup di kota besar. Seorang yang paham bagaimana bersikap dan menghargai hidup seorang pengamen dan pekikan kaum tertindas. Keresahan para pelacur kala malam, teriakan para demonstran di bundaran Hotel Indonesia maupun di depan kantor DPR RI . Begitupun dengan jejal hidup para pengemis dan kebengalan hidup para koruptor yang mewabah di jantung di Negeri ini. Seorang yang dengan kepercayaan diri menapaki hidup sebagai seorang intelektual muda yang mapan. Seorang yang dapat merubah dunia dengan untaian kata indah nan syahdu lewat syair romantik humaniora. Seorang yang sudah merasakan kedewasaan di usia 20 tahun hidupnya. Kekasihnya pula yang mengenalkannya dengan Tuhan sebagai Sang Pencipta dan si empunya Agama beserta takdirnya.


Rima. Perasaanya hari ini galau, resah dan gelisah. Malas menghinggapi, badannya lemas tak bertenaga. tak mampu bergerak.
Ia berpikir: mungkin kekasihnya memang sistesa dari seekor binatang berbisa seperti ular. Ular berbisa yang dikandangkan di belakang rumah kekasihnyanya. ia melihatnya saat ia mengecup balik kening jidat kekasihnya. Beberapa ekor ular dalam berbagai warna. Seperti warna pelangi pagi ini. warnanya buram melengkung malu-malu melukis langit kelabu.


Rima. Perasaanya hari ini galau, resah dan gelisah.
Ia terpaku menatap burung-burung merpati berkejaran dan bergumul ria dan berkerumun menyantap derai makanan dari si Pulan di taman depan rumahnya saat nyaring suara sopran mengumamkan syair Jalaluddin Rumi dari tongkrongan sastrawan jalanan jauh di seberang mata sayupnya. Suaranya begitu nyaring menggema seperti suara yang tidak asing di telinga


Seorang tetangga yang sedang berpusi, dia seorang sastrawan, tetapi dia sedang mengalami gangguan jiwa.

Aku mati sebagai mineral
dan menjelma sebagai tumbuhan,
aku mati sebagai tumbuhan
dan lahir kembali sebagai binatang.
Aku mati sebagai binatang dan kini manusia.
Kenapa aku harus takut?
Maut tidak pernah mengurangi sesuatu dari diriku.

Sekali lagi,
aku masih harus mati sebagai manusia,
dan lahir di alam para malaikat.
Bahkan setelah menjelma sebagai malaikat,
aku masih harus mati lagi;
Karena, kecuali Tuhan,
tidak ada sesuatu yang kekal abadi.

Setelah kelahiranku sebagai malaikat,
aku masih akan menjelma lagi
dalam bentuk yang tak kupahami.
Ah, biarkan diriku lenyap,
memasuki kekosongan, kasunyataan
Karena hanya dalam kasunyataan itu
terdengar nyanyian mulia
"Kepada Nya, kita semua akan kembali"

-Jalaluddin Rumi-




Bukan, bukan syair Jalaluddin Rumi itu yang dinyanyikan kumbang-kumbang saat warna-warni kupu menemaninya menari di taman firdaus di tengah rimbunan bunga melati. Syair yang mengurai kata-kata suci pertobatan manusia yang terdekap dalam kesesatan seperti seorang Rimba. Mantan kekasihnya yang berkelakuan seperti binatang. Pikirnya: Rimba telah menjelma bagai ular berbisa: menghisap darahnya, memakan dagingnya dan meninggalkan racun bisa dalam tubuhnya. Otaknya ia cuci dengan mesin pencuci ideology setan teman para binatang berbisa. Kekasihnya melewati fase ini. fase dimana dia mengadopsi moral kebinatangan.


Hatinya bertambah galau ketika kata binatang hinggap di mulutnya kali ini. betapa ia sadar saat menyatakan berhenti untuk memadu kasih dengan kekasihnya. Ia tak mau berkelana dalam ruang hampa tanpa arti. Ia tahu kekasihnya telah lama tak mau mendengar, tak mau mengerti apa yang ia sarankan selama ini: mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya sendiri, memandirikan jiwa dan bathin sendiri.



Memanglah ia pandai bersilat lidah seperti penjual obat di pinggiran rel kereta api yang bising itu. Tidak salah jika ia terbuai dengan rayuan sukma kekasihnya saat pertama kali ia mengajaknya mengenal sebuah perpustakaan di kota tua. Kekasihnya membawanya berkeliling dari sejarah perjuangan kerajaan Sriwijaya membangun peradaban Palembang sampai ke romantisme perjuangan Bangsa Indonesia dalam menentukan kemerdekaan. Tak lupa kekasihnya mengenalkannya pada permainan torpedo di utara Ibukota di hari yang lain sejak perkenalannya. Juga Mengajaknya ke 21 menonton film aktivis "Gie"
kekasihnya memang malaikat yang suatu hari setelah sekian kali, menemukannya tersanjung akan kehebatan ilmu yang dimilikinya. Ilmu pikat wanita usia 20 tahun. Kemudian kekasihnya bermetamorphosis menjadi seekor ular berbisa beracun di hari-hari selanjutnya dengan menggandeng setan sebagi Dewa, pencipta kelicikan dan keburukan, kesombongan dan kemunafikan di hati suci kekasihnya.

kekasihnya bukan tak mau mendengar, tapi memang kekasihnya pandai berkilah, terlebih jika gelap telah memantau malam yang kelam baginya.
sambil terisak dalam penyesalan ia berteriak pada kekasihnya dan kemudian ia menunduk kembali menatap tanah tumpah air matanya.
kekasihnya bukannya menawar apa yang dirasakannya. Tetapi hatinya memang lah telah terkuasai oleh hitam durja keserakahan.
Kekasihnya meraih dagu Rima dan membentaknya tajam kemudian menghempaskannya acuh
Kekasihnya menjambak rambut panjangnya. Kerudung yang dikenakannya sekarang telah basah oleh air mata miliknya di lantai.
Itulah yang terbersit di hatinya yang resah dan gelisah pagi itu, beberapa kenangan pahit yang masih tersisa dibenaknya, belumlah terhapus semuanya.

Sampai pada suatu hari do'a yang dirangkainya dalam shalat terkabulkan oleh Tuhannya. Seorang lelaki tambun, dengan wajah oriental, berkulit putih, hidung mancung, dengan langkah tegap berjalan menghampirinya, membuka memori usang yang telah termakan waktu. Seorang sahabat yang pernah hadir di masa kecilnya, saat ingus dan wajahnya belumlah dapat berpisah.



Seorang lelaki gagah hadir laksana satria piningit berhasil menolongnya keluar dari piciknya dunia dan kehampaan tong keserakahan yang membelenggunya siang dan malam beberapa tahun terakhir dalam hidupnya. Kesedihannya kini dah tiada, senyum tersungging di setiap kata yang terurai dari bibir mungilnya. memori berlipat tahun kenbelakang terhapus dengan segera, walau tak semua kenangan telah berlalu dengan tenang. Hijrah pun menjadi pilihannya mengikuti langkah sang leleaki gagah yang pernah membuai hatinya dimasa kecilnya.

Ia sadar telah meninggalkan Rimba yang telah bertahun memenjarakan jiwanya dalam sebuah tong keserakahan. Tong yang penuh dengan kesepian dalam kesendirian, tong yang menyakitkan hati ketika kekasihnya tak lagi mau mendengar apa yang benar ril terjadi seperti hari ini: ia menolak keinginan kekasihnya dan keluarga kekasihnya untuk meminangnya.